Morfologi
Ikan sidat temasuk ke dalam famili
Anguillidae dan dikenal oleh masyarakat Indonesia dengan banyak nama daerah.
Beberapa nama daerah tersebut antara lain ikan uling, masapi, moa, lumbon,
larak, lubang, gateng, denong, mengaling, lara, luncah, sigili dan ikan pelus
(Jawa). Dalam bahasa Inggris disebut Giant mottled Eel.
Di dunia terdapat 350 jenis ikan sidat, 6 jenis diantaranya terdapat di
Indonesia. Namun demikian hanya 2 jenis yang sering dibudidayakan, yaitu sidat
kembang (Anguilla marmorata) dan sidat anjing (anguilla bicolor).
Pergerakan ikan sidat sangat tergantung pada liak-liuk tubuhnya yang panjang
dan licin. Tubuh ikan sidat diselubungi lendir dan mempunyai sisik-sisik kecil
berbentuk panjang, dan tersusun tegak lurus pada poros panjangnya. Susunan
sisik ini biasanya membentuk gambar mozaik seperti anyaman bilik. Sirip pada
bagian dubur menyatu dan berjari-jari lemah. Sirip dada yang terdiri dari 14 –
18 jari-jari sirip. Warna punggung kecoklatan kehitaman dan warna bagian perut
kuning hingga perak.
Ikan sidat mengalami metaformosis dalam daur hidupnya. Pada stadium larva
(glass ell), sidat hidup di laut bentuknya seperti daun melebar dan tembus
cahaya. Pada stadium elver, ikan sidat banyak ditemukan di daerah muara sungai.
Panjang tubuhnya 5-7 cm dan masih tembus cahaya. Para nelayan biasa
memanfaatkannya untuk bahan baku pembuatan teri atau terasi.
Gambar 1. Sketsa metamorfose glass
eel
Pada saat dewasa kondisi tubuh ikan sidat sudah siap beruaya ke laut untuk melakukun
pemijahan. Untuk ikan sidat Eropa, pada stadium ini tubuh ikan sidat sudah
mengandung cadangan lemak 25-29%. Cadangan lemak ini bermanfaat sebagai sumber
energi selama beruaya, karena selama itu ikan sidat tidak melakukan aktivitas
makan.
Habitat
Ikan sidat tumbuh diperairan tawar
(sungai dan danau) hingga mencapai dewasa setelah itu ikan sidat dewasa akan
beruaya ke laut dalam untuk melakukan reproduksi. Larva hasil pemijahan akan
berkembang dan berangsur-angsur terbawa arus kerperairan pantai. Ikan sidat
yang mencapai stadia elver akan beruaya dari perairan laut ke perairan tawar
melalui muara sungai. Ruaya anadromus larva ikan sidat (elver) berhubungan
dengan musim. Diperkirakan ruaya larva ikan sidat mulai pada awal musim hujan
akan tetapi pada musim tersebut faktor arus sungai dan keadaan bulan sangat
mempengaruhi intensitas ruayanya.
Pada ekosistem aslinya ikan sidat
termasuk ke dalam strata hewan karnivora pada rantai makanan. Diperairan umum
ikan sidat memakan berbagai hewan khususnya organisme benthik seperti
crustaceae (udang dan kepiting), polichaeta (cacing, larva chironomus) dan
bivalvia serta gastropoda. Ikan sidat aktif malakukan aktivitas makan pada saat
malam hari (nocturnal).
Larva Ikan sidat hidup pada
lingkungan yang mempunyai karakteristik fisik sebagai berikut : Suhu, benih
ikan sidat lokal, A. marmorata tumbuh baik pada suhu berkisar antara 29 – 31
oC. Salinitas, salinitas yang baik untuk pertumbuhan ikan sidat adalah 0 – 3
ppt. Oksigen Terlarut (DO), kandungan oksigen terlarut minimal yang dapat
ditolelir oleh ikan sidat berkisar antara 3 – 4 ppm. pH , pH optimal untuk
pertumbuhan ikan sidat adalah 7 – 8.
Reproduksi
Tingkat kematangan gonad (TKG) ikan
sidat di perairan tawar hanya dapat mencapai TKG II (menurut klasifikasi Cassi)
atau dengan nilai GSI 1-2 %. Nilai GSI ikan sidat betina ketika akan
bereproduksi dapat mencapai 60 % pada panjang tubuh 70-80 cm dan berat tubuh
700 – 1.200 gram. Telur yang dihasilkan mencapai 5 – 10 juta.
Ikan sidat betina lebih menyukai
hidup di perairan tawar sedangkan ikan sidat jantan lebih menyukai untuk hidup
di perairan payau. Jenis kelamin ikan sidat dipengaruhi oleh densitas suatu
daerah. Pada saat densitas tinggi jenis kelamin sidat mengarah ke kelamin
jantan sedangkan jika denisitas rendah jenis kelamin sidat mengarah ke kelamin
betina.
Kandungan Gizi
Daging ikan sidat mempunyai
kandungan vitamin A sebanyak 4.700 IU/100g lebih tinggi dari daging ikan
sarden, babi dan mentega yang mempunyai kandungan vitamin A di bawah 2.000
IU/100g. Ternyata kandungan vitamin A dari hati ikan sidat sangat tinggi dan
bisa mencapai 15.000 IU/100g. Perbandingan vitamin A yang terkandung dalam
tubuh ikan sidat dengan babi dan ikansarden dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.
Kandungan Vitamin A
No Jenis
Kandungan Vit. A
(IU/100 g)
1 Sidat
4.700
2 Hati Sidat 15.000
4 Sarden 60
5 Mentega
1.900
Selain vitamin A ternyata kandungan DHA dan EPA dari daging ikan sidat jauh
lebih tinggi dari ikan salmon dan tenggiri. Kandungan DHA dan EPA ikan sidat
bisa mencapai 1.337mg/100g untuk kandungan DHA dan 742 mg/100g untuk kandungan
EPA. Kandungan tersebut jauh lebih tinggi dari kandungan DHA dan EPA dari ikan
salmon yang hanya mencapai 820 mg/100g untuk DHA dan 492 mg/100 g untuk EPA.
Perbandingan kandungan DHA dan EPA dari ikan sidat, salmon dan tenggiri dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
Kandungan DHA dan EPA (mg/100g)
No
Jenis Ikan DHA EPA
1 Sidat 1.337 742
2 Salmon 820 492
3 Tenggiri
748 409
Benih
Benih ikan sidat yang dibudidayakan
di Tambak BLUPPB Karawang terdiri dari dua jenis yaitu : Anguilla marmorata dan
Anguilla bicolor . Kedua jenis ikan sidat ini diharapkan dapat mewakili dua
habitat asli ikan sidat yaitu Anguilla marmorata mewakili perairan di daerah
Sulawesi dan Anguilla bicolor mewakili perairan di daerah Selatan Jawa.
Anguilla marmorata yang dibudidayakan di Tambak BLUPPB Karawang berasal dari
daerah Tatelu (Sulawesi Utara) dan Poso (Sulawesi Tengah) sedangkan Anguilla
bicolor berasal dari daerah selatan pulau Jawa.
Secara penampakan fisik Anguilla marmorata dapat dibedakan dengan Anguilla
bicolor terutama pada bagian punggung dan perut. Anguilla marmorata mempunyai
warna kulit punggung hitam dan bercorak (kembang) dengan bagian perut putih.
Sedangkan untuk Anguilla bicolor mempunyai warna kulit punggung hitam dengan
bagian perut berwarna putih kekuningan.
Ikan sidat sudah terpisah secara
seksual. Perbedaan fisik antara jantan dan betina dapat terlihat setelah ikan
sidat sudah mencapai ukuran dewasa dimana pejantan mempunyai mata lebih lebar
dari betina pada ukuran panjang, berat dan usia yang sama.